Sempurna wudlu, janggut, istinsyaq Hadits no 44-46
٤٤. عَنْ لَقِيْطِ بْنِ صَبِرَةَ قَالَ:
قَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِ ص (اَسْبِغِ الْوُضُوءَ، وَخَلِّلْ بَيْنَ اَصَابِعِ،
وَبَالِغْ فِى الْاِسْتِنْشَاقِ، اِلَّا اَنْ تَكُوْنَ صَاءِمًا) اَخْرَجَهُ
الْاَرْبَعَةُ وَصَحَّهُ ابْنُ خُزَيْمَةَ
44.
Dari Laqith bin Shabirah ia berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW:
“Sempurnakanlah wudlu dan selat-selatilah antara jari-jari dan
bersungguh-sungguhlah pada menaikkan air ke hidung kecuali engkau shaum”. Dikeluarkan-dia
(Hadits itu) oleh “Empat”, dan dishahkan-dia oleh Ibnu Khuzaimah.
٤٥. وَلِاَبِيْ دَاوُدَ فِيْ رِوَايَةً (اِذَا تَوَضَّأْتَ فَمَضْمِضْ)
45.
Bagi Abi Dawud pada satu riwayat: “Apabila engkau berwudlu, hendaklah engkau
berkumur-kumur”.
٤٦. عَنْ عُثْمَانَ اَنَّ النَّبِيَّ ص كَانَ يُخَلِّلُ لِحَيْتَهُ
فِى الْوُضُوْءِ اَخْرَجَهُ التِّرْمِذِيُّ، وَصَحَّهُ ابْنُ خُزَيْمَةَ
46.
Dari ‘Utsman, bahwa Nabi SAW adalah menyelat-nyelati janggutnya ketika
berwudlu. Dikeluarkan-dia (Hadits itu) oleh Tirmidzi, dan dishahkan-dia oleh
Ibnu Khuzaimah.
44. Haditsnya: Shah
45. Maksudnya: 1.Memerintahkan menyempurnakan wudlu.
2.
Menganjurkan menyelat-nyelati jari, istinsyaq (menghirup air ke hidung) dan
berkumur.
46. Haditsnya: Lemah
Maksudnya: Supaya menyelat-nyelati janggut ketika berwudlu
Hukumnya: Hukum sebenarnya Mubah.
Keterangan:
I.Hadits ‘Utsman itu dilemahkan oleh Ibnu Ma’in. Berkata Ahmad: Tidak ada satupun Hadits yang shah tentang menyelat-nyelati janggut.
II. Perintah di dalam Hadits Laqith itu bukan perintah wajib, hanya sunnat, karena yang wajib itu ialah apa-apa yang tersebut di dalam Al Quran. Lihat keterangan Hadits-hadits ke 37-41.
Demikianlah terjemah Kitab Bulughul Maram Hadits no 44-46 yang menerangkan tentang wajibnya menyempurnakan wudlu, menyelat-nyelati jari, istinsyaq dan menyelat-nyelati janggut.
Semoga bermanfaat.
Wassalam.